Memang aku tidak menemaninya dari 0 ke 1, tapi aku menemaninya saat dia menuju 1
Mungkin saat ini DIA sedang mengujiku apakah aku lebih cinta DIA atau dia. 4 bulan yang lalu aku mengenal dia, aku merasakan kenyamanan, kebahagiaan, bahkan kegilaan saat bersama dia. Intinya sama dia tu ngakak mulu ampe perut mules =))
Aku akui dia memang yang terbaik yang pernah DIA berikan ke aku. Aku bersyukur DIA telah menganugerahkan dia untukku meskipun lebih lama umur jagung. Ga ada penyesalan buatku, aku berusaha bersyukur atas semua yang telah DIA berikan kepadaku selama ini meskipun dalam keadaan sedih, terpuruk, banyak masalah, atau bahagia. Mungkin ini adalah salah satu ujian dari DIA dan aku harus melaluinya, mencoba ikhlaskan dia. I wish dia selalu ingat perjalanan hubungan kita meskipun hanya 1 bulanan.
Aku nerima dia karena dia datang disaat yang tepat. Bener-bener tepat. Kenapa aku bilang tepat? Saat aku putus dari mantanku yang ada dipikiranku aku pengen jomblo lama, pengen fokus di semester 3, cari cowo mulai semester 4 aja. Nah kita itu bener-bener deket waktu menjelang UAS semester 3. Dia nembak sehari setelah UASq kelar. Jadi target udah terpenuhi, dapet cwo waktu masuk semester 4, jomblo udah lama sekitar 7 bulan + 3 bulan (di cuekin), IP Alhamdulillah naik drastis, dan dia mo lulus. Sebenarnya aku udah lelah cari cowok lagi, pengennya menjalin hubungan yang serius gitu. Mama ya udah kasih saran klo aku setidaknya punya cowok dan mencoba hubungan serius sebelum lulus. Takutnya kayak kedua kakakku yang bisa dibilang telat nikah.
Besok (060311) tepat 2 bulan hari jadi kita tapi hubungan kita udah berakhir. Sedih pasti, nyesel pasti, kepikiran pasti, murung pasti, histeris sendiri pasti, nangis kadang. Yaa tapi aku ga akan paksa dia kalau memang dia ga ada feel ke aku karena aku merasa sia-sia aja memperjuangkan cinta yang tak terbalas alias bertepuk sebelah tangan. Cinta itu adalah kesatuan jiwa. Seperti ada magnet yang berlawanan arah yang saling tarik-menarik dan DIA akan memberi kita petunjuk klo memang jodoh kita ada didepan mata. Dan aku masih optimis kalo DIA akan memberiku seseorang yang menurut DIA pantas buat menjadi pendampingku ^^
Apa yang telah aku perbuat hingga detik ini ga akan aku sesali, aku ikhlas lillahi ta'ala karena emg beginilah aku, tipikal orang ‘S’ (=stable, steady,secure) yang tidak suka perubahan mendadak, sabar, konsisten, perasa, klo ada masalah diem aja tapi dia berfikir, menghindari konflik, lebih bersikap sosial, dan yang paling parah adalah tidak bisa berkata “TIDAK”. *banyak benernya juga terbukti 100%*
Akhir bulan ini dia akan wisuda tepatnya tanggal 260311 namanya akan berubah menjadi XXX, S.T. ada kebanggaan tersendiri buatku bisa menemani dia saat-saat terpenting buat dia. Saat dia finishing TA, nemenin sana-sini ngurus administrasi, bantuin ini-itu, datang waktu dia presentasi TA, nyemangatin dia ngerjain revisi, masakin buat dia biar ga sakit, mijitin dia klo lagi capek, berdoa untuk karirnya kedepan dan sampai dia menyelesaikan itu semua. Memang aku tidak menemaninya dari 0 ke 1, tapi aku menemaninya saat dia menuju 1. Ya seneng, terharu, bangga pokoknya gabisa diungkapkan deh :D
Sebenarnya aku pengen ngasih dia something special waktu wisuda. Udah aku planning dari jauh-jauh hari sebelumnya dan bahan-bahannya udah aku beli dari dulu tinggal proses bikinnya aja. Tapi klo statusnya udah berubah gini jadi rada males juga ngerjainnya apalagi dengan kegiatanku yang seabreg (rekruitasi asisten lab, pengurus himpunan, UKM badminton, lomba Imagine Cup, tugas kuliah, dan belum lagi tugas besar/tubes yang mirip kayak TA skala kecil). Fiuhhhh………………. Tapi kaga ada salahnya mencoba membuatnya di waktu senggangku :D
Padahal aku punya cita-cita dan mungkin terkesan sangat aneh (wkekeke :D) : aku pengen hadir saat cowokku wisuda. Sebenarnya udah pas banget moment ini klo saja hubungan kita ga berakhir tapi ya sudah lah aku tetep datang ke wisuda dia meskipun sebagai “adek”nya (just sister).
“adek-kakak” mungkin status itu cocok buat kita sekarang. Aku bisa lebih kenal dia yang sebenarnya dan dia bisa kenal aku yang sebenarnya. Emg sih aku akui klo selama pacaran hubungan kita semakin lama semakin dingin. Lagian waktu PDKTnya kurang lama juga menurutku. Aku jarang becanda lagi sama dia, suka ngalem juga, mo mukul tapi ya gimana gtu, dll. tapi selama masa break aku mulai merasakan apa yang telah hilang selama kita pacaran. Rasa nyaman dan merasa dilindungi ada lagi di dirinya untukku.
Aku sering masakin buat dia meskipun hanya nasi+telur dadar, nasgor (ini yang paling sering aku masakin :D), mie rebus, tomyam, sop. Ya itung-itung belajar jadi istri yang baik, hehehe. Pernah aku bikini bento waktu dia mo sidang TA. Masaknya sebentar tapi bikin toppingnya yang lamaaaaaa banget..............
ini ada fotonya :
 |
| bento |
Hari ini aku masak mie rebus yang simple, mudah, dan banyak (biar dia jadi ndut :p). Sebenarnya masak itu ga butuh waktu yang lama sih tapi ditengah-tengah masak aku mandi dulu sekitar 30 menit jadi selesainya 1 jam lebih dikit. Hehehe…….
Tiap kali aku masak buat dia hanya satu yang pengen aku denger "Ci, masakanmu enak", tapi kenapa dia malah senyum kadang komentar "rada asin" T.T hiks hiks…. Bisa di hitung jari dah dia bilang "masakanmu enak". Tapi menurutku masakanku enak-enak aja *ya iyalah harus memuji masakan sendiri :D* eh eh tapi kata mbak-mbak kosQ yang pernah nyicipin masakanku katanya masakanku termasuk enak juga lho…. :p
Tahap akhir dari cerita alias ending yang belum the end kita memutuskan buat putus dan status kita sekarang kakak-adik. Semoga dia ga akan melakukan kebodohan yang sama, semoga dia sadar, semoga dia bisa mengerti CINTA, dan semoga aku cewe terakhir yang dia lakuin seperti ini.
P.S. "based on true story" kalo ceritanya mbulet terima saja lah soalnya perasaan penulis lagi kacau saat ini… hahahaha =))
 |
| my beloved brother |
terima kasih Allah, Kau telah menghadirkan dia untukku, mengisi dan mewarnai hariku :)
